Ahhh, Lippo Karawaci. Sebuah kompleks "kota baru" lainnya dari keluarga James
Riady dan grup Lippo-nya yang sangat agung selain kompleks di Lippo Cikarang.
Kota Mandiri Lippo Village, yang mulai dipasarkan pada April tahun 1993, kini
memiliki luas mencapai 500 hektar dan 70 ribu orang telah menetap di kawasan
kota mandiri rancangan Walter R. Stewart dan Desmond Muirhead, yang disebut
terakhir adalah maestro perancang golf Amerika Serikat.
Pengembangan dan pemasaran proyek Lippo Village berlangsung cukup bertahap,
dalam bentuk 8 fase yang kini bernama LV Pusat, dan kompleks yang terbaru
hanya bernama LV Barat dan LV Utara. LV Pusat, atau dalam bahasa resminya LV
Central, memiliki kawasan bisnis yang sarat pencakar langit, dahulu bernama
Taman Sari.
Untuk kepentingan dokumentasi di blog SGPC, Menara Matahari dan
Apartemen Amartapura
ditulis di artikel terpisah, sisanya dibahas secara sekalian di dalam
tulisan ini. Penulis mengecualikan sekolah umum, lapangan golf, rumah-rumah
dan bahkan bangunan yang lebih baru, dalam menuntaskan proyek ini. Penulis akan bahas hal-hal tersebut belakang hari.
Menara Dynaplast & UPH II
|
Menara Dynaplast, sebelum copot plang reklame. Foto DBG,
|
Kedua gedung ini memang kembar, sama-sama berlantai 10. Tidak ada data yang
kredibel mengenai siapa perancang gedung beserta nama awal gedung ini.
Spekulasi yang penulis tarik dari pelbagai sumber, yaitu dari KOMPAS,
Republika,
Asiamoney (sayangnya, hanya berupa snippet) dan web resmi Denton Corker
Marshall, bahwa menara kembar ini awalnya bernama Prudential Tower, sehingga
gedung tersebut kemungkinan adalah rancangan Denton Corker Marshall.
Menara kembar tersebut dibangun oleh Tatamulia Nusantara Indah, dan selesai
dibangun pada tahun 1994. Merujuk pada laporan artikel Gedung Dynaplast
terbitan Desember 1996, gedung kembar tersebut memiliki luas lantai total
7760 meter persegi, atau 776 meter persegi per lantai. Sesuai namanya,
Gedung Dynaplast dihuni oleh PT Dynaplast, sebuah perusahaan pembuatan
plastik.
|
Gedung A UPH. Foto DBG,  |
Sementara gedung UPH A yang juga memiliki 10 lantai, menempatkan rektor dan
administrasinya di gedung yang awalnya dijabarkan sebagai gedung sementara
oleh web resmi Lippo Village pada tahun 1998. Gedung A UPH sudah digunakan
sejak Juli 1995.
Ref: (1A)(1B)(3)(4)
Menara Asia/Menara CIMB Niaga
|
Arsitek gedung indah ini masih tanda tanya. Foto DBG,  |
Menara Asia memiliki 21 lantai, berlapis kaca biru, dan selesai dibangun
pada tahun 1994. Gedung ini ditempati oleh Bank CIMB Niaga, awalnya adalah
Bank Lippo yang pindah kantor dari Jakarta; dan sebelumnya menjadi kantor
dari Lippo Karawaci dan Grup Lippo. Gedung yang dibangun oleh kontraktor
Tatamulia Nusantara Indah ini menghabiskan biaya Rp 34 milyar rupiah lebih
nilai 1994 (Rp 310 milyar nilai 2020).
Ref: (1D)(2)(5)(13)
Kondominium Golf Karawaci
|
Paling cepat laku saat diperkenalkan. Foto DBG,  |
Apartemen kembar dengan masing-masing 19 dan 21 lantai ini merupakan
apartemen pertama yang dibangun di kawasan Lippo Karawaci, mendahului
Apartemen Amartapura yang lebih menjulang, dan U Residence yang hadir jauh
belakangan. Memiliki 264 unit, apartemen rancangan Megatika Internasional & Ie, Siu & Chung dari Hong Kong ini bergaya pascamodern dengan sedikit
sentuhan revivalisme Yunani ini dilaporkan sudah habis diborong oleh orang
asing yang bekerja di pabrik-pabrik sekitar Tangerang.
Tidak ada informasi mengenai detail unit dari Kondominium
Golf Karawaci. Kedua blok yang menghabiskan biaya investasi 20,3 juta dolar
AS (setara Rp. 42,4 milyar nilai 1994 atau setara Rp. 387 milyar nilai 2020)
ini pembangunannya dilakukan Wijaya Kusuma Contractors mulai Agustus 1993
dan selesai pada Februari 1995.
Ref: (1H)(2)(6)(7)(22)
Supermall Karawaci
|
Foto DBG,  |
Supermal Karawaci adalah salah satu mal besar, dengan luas lantai sekitar
220 ribu meter persegi, dimasanya adalah yang terluas di Indonesia, dan 2
lantai, rancangan Jerde Partnership ini merupakan mall yang "cukup
fenomenal" di zamannya. Pembangunan pusat perbelanjaan tersebut, bertolak
belakang dengan klaim media dunia maya, secara keseluruhan Supermall
Karawaci baru selesai dibangun pada tahun 1995, dan diresmikan pada 29
November 1995. Di tahun-tahun sebelum krismon 1998, tenant ternama Amerika
seperti JCPenney, Wal-Mart hingga departemen store lokalan seperti Mega M
dan Galleria menggelar usahanya di mall bergaya mediteranian dan berinterior
segar tersebut. Alasan mall tersebut luas dan hanya berlantai 2, kilah pihak
Lippo, adalah keergonomisan pengunjung agar tidak sering naik turun
eskalator. Pada akhirnya, Lippo membangun lebih banyak mall multi-lantai di
kota-kota besar Indonesia.
Untuk membangun mall ini, Lippo harus bekerjasama dengan perusahaan dari
Belanda dan Singapura, dan menggelontorkan biaya 250 milyar rupiah, atau
setara Rp 2 triliun rupiah nilai sekarang.
Walau Lippo Karawaci dikenal sebagai daerah yang eksklusif, toh tidak
menghindarkan daerah ini dari amuk massa Mei 1998, produk dari krisis
moneter. Supermal Karawaci dibakar massa pada 17 Mei 1998; 43 korban tewas.
Imbas kerusuhan itu yang menyebabkan Supermal Karawaci sementara rehat untuk mereparasi mallnya yang dirusak orang tidak bertanggungjawab,
setidaknya sampai 1999.
Supermal Karawaci kini ditempati oleh tenant-tenant yang tak asing didengar
kalangan muda seperti Hypermart, Sogo, bioskop XXI, ACE Hardware, H&M,
Uniqlo. Khusus untuk penghuni awal, Matahari dan Timezone bertahan sangat
lama disini.
Ref: (1E)(1F)(6)(7)(9)(10)(11)(12)
Hotel Aryaduta Lippo Karawaci
 |
Foto: Google Street View (lokasi)
|
Gedung kedelapan yang dibahas blog SGPC untuk gedung-gedung di Lippo adalah
Hotel Aryaduta Lippo Karawaci, saat pertama dibuka pada awal tahun 1995
bernama Imperial Century Hotel & Resort. Hotel dengan 191 kamar dan
villa (8 kategori kamar) ini dirancang dengan gaya Mediterania Miami dengan
sentuhan warna yang saat itu berwarna cokelat, memberi kesan ringan dan
sesuai dengan iklim tropis Indonesia. Interior Hotel Imperial saat awal
dibuka, dirancang oleh Bent Severin & Associates.
Aryaduta Lippo Karawaci juga terhubung langsung dengan pusat aktivitas
Aryaduta Country Club yang berlokasi tepat di sebelahnya. Hotel ini menyasar
kalangan pebisnis.
Pembangunan Hotel Aryaduta Lippo Karawaci dilakukan oleh Nusa Raya Cipta,
dan menghabiskan biaya investasi 136 milyar rupiah pada tahun 1994, setara
Rp 1,1 triliun rupiah nilai sekarang. Tidak ada data mengenai arsitek hotel
ini.
Ref: (1G)(14)(15)(16)
Rumah Sakit Siloam Gleneagles
 |
Foto: Google Street View (lokasi)
|
Terakhir adalah Rumah Sakit Siloam Gleneagles, rumah sakit pertama yang
membawa Grup Lippo ke dalam bisnis layanan kesehatan. Lupakan tuduhan dan
pelabelan macam-macam dari para netizen Indonesia, rumah sakit ini cukup
lengkap dan unggul karena sudah empat kali meraih akreditasi internasional
Joint Commission International dan akreditasi resmi Kemenkes RI. Seperti
adik-adik Siloam lainnya, RS Siloam Gleneagles melayani pelayanan inap,
diagnostik dan radiologi. Nama "Gleneagles" berasal dari rumah sakit asal
Singapura yang menjadi sparring partner Lippo membangun rumah sakit
dengan kualitas pelayanan setara Singapura.
 |
Foto oleh Pratikno Victoria (Majalah KONSTRUKSI)
|
Konstruksi rumah sakit ini dimulai pada Juni 1994, dan dilaporkan selesai
dibangun pada Desember 1995, dan diresmikan pada tahun 1996. Rumah sakit 300
tempat tidur tersebut dirancang oleh tim arsitek dari RSP Partners dan
Pacific Adhika Internusa. Secara arsitektural, RS Siloam Gleneagles
berlantai 9 dan luas lantainya mencapai 32 ribu meter persegi ini terlihat
berkat menara berlantai 10-nya yang berpuncak cupola.
Referensi
-
Arsip web resmi Lippo Karawaci, diarsip 11 Februari 1998 & 15 April
1998:
Gedung Dynaplast (A),
Pendidikan (B),
Konsultan (C),
Kantor (D),
Wal-Mart
(E),
Retail
(F),
Hotel Imperial
(G), Kondominium Golf Karawaci (H)
-
Prospektus Lippo Karawaci 1997, 14 Juli 2017
-
Arsip web resmi Denton Corker Marshall, diarsip 28 Januari 2016
-
Web resmi Universitas Pelita Harapan, diakses 5 Agustus 2020 (arsip)
-
Arsip web resmi Tatamulia Nusantara Indah, diarsip 22 Februari 2007
-
ksp (1994). "Lippo Bangun Apartemen 52 Lantai di Karawaci". KOMPAS, 19
Juli 1994, hal. 7
-
fan (1994). "Lippo Bangun Apartemen Tertinggi di Asteng". Republika, 19
Juli 1994, hal. 3
-
Web resmi Wijaya Kusuma Contractors, diakses 5 Agustus 2020 (arsip)
-
ksp (1995). "Mal Terluas di Indonesia Beroperasi di Karawaci". KOMPAS,
27 November 1995, hal. 8
-
cc/mul (1998). "258 jenazah korban kebakaran selesai diperiksa". KOMPAS,
18 Mei 1998, hal. 15
-
Joko Yuwono; Herman Syahara (1995). "Langkah Antisipatif Raksasa Mall".
Majalah Properti Indonesia No. 12, Januari 1995, hal. 28-29
-
Arsip web resmi Supermall Karawaci, 12 Februari 2003
-
"Lippobank ke Asia Tower". TEMPO, 21 Mei 1994
-
ast (1994). "Lippo Group Segera Operasikan Hotel Berbintang". KOMPAS, 27
Mei 1994, hal. 2
-
nts (1994). "Imperial Century Hotel & Resort". KOMPAS, 2 November
1994, hal. 2
-
Web resmi Hotel Aryaduta Lippo Karawaci, diakses 6 Agustus 2020 (arsip)
-
Medial Syukur (1995). "Mediterania Miami, Gaya Dengan Inspirasi Masa
Lalu". Majalah Properti Indonesia No. 12, Januari 1995, hal 54-59
-
Bineratno (1994). "Lippo Village: Menjual Mimpi di Barat Jakarta".
Majalah Properti Indonesia No. 2, Maret 1994, hal 26-27
-
Dwi Ratih (1996). "Siloam Gleneagles: Rumah Sakit yang berpenampilan
hangat dan ramah". Majalah Konstruksi, Maret 1996, hal 47-49
-
Ikatan Arsitek Indonesia (1997). "Karya Arsitektur: Arsitek di
Indonesia". Jakarta: Ikatan Arsitek Indonesia. Tanpa nomor ISBN. Halaman
26-27
-
Web resmi Hotel Siloam Gleneagles, diakses 6 Agustus 2020. (arsip)
- Arsip web Megatika Internasional, foto, diarsip 11 Agustus 2001
Lokasi
Comments
Post a Comment
Ingat bahwa blog ini tidak menolerir segala komentar provokatif berbau politik dan menyerang personal orang. Komentarlah sesuai faedah UU No. 19/2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.