India Spesial I: Bandara Indira Gandhi dan Noida
![]() |
Bagian pertama dari ulasan SGPC mengenai bangunan di India |
Pada tanggal 5 Februari 2020 yang lalu penulis, diajak oleh keluarga besar,
menyempatkan diri berwisata di India. Negeri Bollywood yang dikenal dengan
budaya yang kental dan kuat dengan nuansa spiritual dan keagamaan, terutama
Hindu, dan lanskapnya yang tidak kalah indahnya. Perjalanan selama 7 hari
tersebut memang lebih banyak dicurahkan ke hal-hal spiritual, tetapi penulis
melihat obyek arsitektur yang mungkin sayang kalau dilewatkan, mulai dari
mandir (sejenis tempat ibadah agama Hindu di India), patung, gedung bersejarah
hingga gedung berarsitektur modern, terutama di Delhi dan Noida.
Dalam artikel ini, penulis memusatkan diri pada gedung-gedung di kota Noida, dan tidak lupa, bandara Indira Gandhi.
Keseluruhan foto ada di bawah lisensi
. Dilarang menggandakan foto yang ada dalam tulisan ini tanpa mematuhi isi
lisensi
.


Bandara Indira Gandhi
![]() |
Bandar Udara Indira Gandhi, T3 yang luas. Foto DBG. |
Gedung pertama yang penulis lihat dan abadikan dalam perjalanan di India
Utara ini adalah Terminal 3 Bandara Indira Gandhi, dinamai setelah PM India
di tahun 1970an-1980an Indira Gandhi, anak Jawaharlal Nehru (PM India
pertama), tidak ada hubungan keluarga dengan sparing partner Nehru untuk kemerdekaan India, Mahatma Gandhi. Bandaranya
bisa dikatakan sangat luas, 500 ribu meter persegi, atau hampir dua kali
lipat luas Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Bandara rancangan
Hellmuth Obata dan Kassabaum bersama dengan konsultan teknis dan perencanaan
Mott MacDonald (1) terdiri dari terminal keberangkatan di lantai atas dan kedatangan di
lantai bawah. Terminal ini dibuka pada bulan Juli 2010, konon sebagai
persiapan Pekan Olahraga Persemakmuran (Commonwealth Games) yang berlangsung
di New Delhi.
Terminal ini dirancang khusus untuk Airbus A380 yang sangat besar; tidak heran bagi saya soal kenapa penerbangan Singapura-Delhi PP memakai pesawat Airbus A380. Berbicara pemborong, terminal ini dibangun oleh pemborong asing Larsen & Toubro, Airbiz dan Meinhardt Engineering.
Untuk hari pertama di Delhi, tidak begitu banyak gedung yang bisa dispot karena sudah malam. Bahkan, di hari kedua dan ketigapun, hanya ada beberapa gedung di Ghaziabad, Delhi dan Noida yang bisa dibilang layak spot. Hari ketujuh bisa dibilang kaya dengan gedung yang layak foto.
Noida
Karena perjalanan di hari kedua dan ketiga melewati Noida dan Greater Noida,
jadi penulis menggabungkan tulisan mengenai gedung tinggi di Noida di artikel
ini.
Sekedar informasi, Noida sebenarnya nama singkatan dari New Okhla Industrial
Development Authority, sebuah kawasan industri dan perdagangan yang dibentuk
berdasarkan Perda Pengembangan Kawasan Industri Uttar Pradesh 1976 (Uttar
Pradesh Industrial Area Development Act 1976). Luas lahan yang digunakan
mencapai 20 ribu hektar (3),
dengan jumlah penduduk menurut sensus India 2011, mencapai 637 ribu
jiwa (4). Anak kota Noida,
Greater Noida, dibangun tahun 1991 untuk mengurangi beban Delhi yang semakin
padat, kembali lagi di bawah dasar hukum Perda Kawasan Industri Uttar Pradesh
1976 (5).
Baik Noida maupun Greater Noida pada awal tahun 2020 menurut penulis relatif
rapi seperti kawasan BSD, tapi masih memegang ciri khas kota-kota di India.
Kota yang sama juga mengalami booming pembangunan di dekade sebelumnya sebelum
krisis kredit menghajar pasar properti India. Merujuk India Today, dari 118
ribu unit hunian dari 67 proyek yang mangkrak di kawasan National Capital
Region (Delhi dan sekitarnya), 97 persen ada di Noida dan Greater
Noida (6). Itu tergambar saat
penulis melihat gedung tinggi mangkrak di seputaran Yamuna Expressway.
Secara umum, karena booming gedung di Noida, kebanyakan gedung di kota ini bergaya modern dan dibangun pengembang swasta, seperti Supertech, Jaypee, Paras dan lain sebagainya.
Beberapa bangunan yang menonjol di kawasa Noida sekitarnya termasuk Greater Noida yang akan penulis sedikit bahas adalah Supertech Supernova dan Delhi One, selebihnya akan dijelaskan di foto.
Secara umum, karena booming gedung di Noida, kebanyakan gedung di kota ini bergaya modern dan dibangun pengembang swasta, seperti Supertech, Jaypee, Paras dan lain sebagainya.
Beberapa bangunan yang menonjol di kawasa Noida sekitarnya termasuk Greater Noida yang akan penulis sedikit bahas adalah Supertech Supernova dan Delhi One, selebihnya akan dijelaskan di foto.
Supertech Supernova (7)(8)(9)
![]() |
Supertech Supernova, terpapar asap. Foto DBG. |
Empat menara berketinggian super ini adalah "mahakarya pengembang terdepan dan
terpercaya" di India, Supertech Limited.
Salah satu apartemennya, bernama Nova, baru saja kelar, sementara pada foto,
Spira (tertinggi, campuran kantor, apartemen dan kondo) dan Astralis
(perkantoran), masih dibangun. Keseluruhan bangunan dirancang oleh tim arsitek
asal Inggris, Benoy, dan pembangunannya dilakukan oleh Arabian Construction
Company dari Uni Emirat Arab. Tinggi gedung Spira mencapai 300 meter menurut
data CTBUH dan diperkirakan selesai keseluruhan pada 2021.
Di bawah gedung-gedung supertall Supernova, terdapat sebuah mall berlantai 3
bernama Hypernova.
Max Towers
Gedung sejuta garis ini dirancang oleh tim arsitek Arthur Gensler &
Associates dari San Francisco, AS, dan sepertinya sudah selesai dibangun 2019
lalu. Memiliki 22 lantai, gedung ini memiliki luas lantai 56 ribu meter
persegi (600 ribu kaki persegi) yang bisa disewakan.
![]() |
Max Towers yang banyak garis. Foto DBG |
Gedung lainnya
Cukup banyak bangunan tinggi baik apartemen, hotel dan perkantoran yang
memiliki desain arsitektur cukup unik, tapi menurut penulis kelewat modern.
Kelewat modern, dalam kata lain, membuat kota ini ibarat kota abad 21 yang
nyaris melupakan akar dari kota tersebut demi mengejar masa depan yang lebih
indah.
Tetapi tidak semua gedung di Noida dan Greater Noida selesai dibangun dan
dihuni pembeli/penyewanya. Mulai dari Delhi One yang mangkrak sebagai akibat
dari tumbangnya gelembung properti India dan apartemen-apartemen yang tidak
selesai dibangun adalah contohnya. Foto gedung-gedung lain di Noida ada di
bawah, lengkap dengan referensi arsiteknya, bila ada.
![]() |
Advant Navis Business Park. Dua menara dengan luas lantai 82 ribu meter
persegi (880 ribu kaki persegi). |
![]() |
Universitas Amity, terlihat kokoh dengan cat merah |
![]() |
Sovereign Corporate Tower |
![]() |
Paras Tierea. Jumlah towernya lebih banyak dari Meikarta. 28 tower di
lahan seluas 120 ribu meter persegi. |
![]() |
Salah satu gedung di Delhi One yang sudah rampung. Di kanan adalah World
Trade Tower |
![]() |
Summit Tower, bagian dari Delhi One Noida. Gedung di atas dan Summit Tower dirancang oleh Woods Bagot, perancang oplasan Grha Citra Caraka. |
|
Tidak semua proyek properti di Noida selesai dibangun dan sudah serah terima kunci. Dan
ini contohnya |
![]() |
Monumen Rashtriya Prerna Sthal. Menghabiskan biaya IN₹ 6,85 milyar atau 1,4 triliun rupiah, monumen ini dibangun untuk mengenang reformasi sosial India dan kelompok kasta Dalit |
Foto lebih banyak ada di Flickr penulis; biasanya paling belakang album "Buildings/Gedung". Sekian tulisan pertama, maaf bila ada penundaan besar-besaran. Tetap aman di rumah.
Referensi
- "IGI Airport in India to unveil world’s third largest terminal". World Interior Design Network, 30 Maret 2010, diarsip 6 Juni 2011.
- "Indira Gandhi International Airport (DEL/VIDP) Terminal 3". Airport Technology, diakses 17 Februari 2020. (arsip)
- Badan Pengelolaan Noida (arsip)
- Census 2011, Noida (bukan web resmi - arsip)
- Badan Pengelolaan Greater Noida (arsip)
- Indo-Asian News Service (2019). "India's housing mess: 1.74 lakh homes stalled across major cities" (Krisis properti India: 174 ribu rumah mangkrak di kota-kota besar). India Today, 1 Agustus 2019. Diakses 26 Februari 2020. (arsip)
- Website resmi Supertech Supernova (arsip)
- Website resmi Supertech Supernova (korporat) (arsip)
- CTBUH: Supertech Supernova
- Press Trust of India (2019). "Max Group completes Rs 600 cr office building in Noida, eyes Rs 70 cr rental a year" (Max Group rampungkan gedung perkantoran senilai Rs 6 milyar di Noida, proyeksikan pemasukan sewa Rs 700 juta per tahun). Business Standard India, 14 April 2019. Diakses 17 Mei 2020. (arsip)
- Website resmi Max Towers, diakses 17 Mei 2020. (arsip)
- Website resmi Advant Navis Business Park, diakses 19 Mei 2020. (arsip)
- Website resmi Sovereign Infra, diakses 19 Mei 2020 (arsip)
- Rilis pers NIIT Technologies, 14 September 2011, diakses 19 Mei 2020. (arsip)
- Woods Bagot (2015). "Delhi One by Woods Bagot". Itsliquid, 8 September 2015. Diakses 19 Mei 2020. (arsip)
Comments
Post a Comment
Ingat bahwa blog ini tidak menolerir segala komentar provokatif berbau politik dan menyerang personal orang. Komentarlah sesuai faedah UU No. 19/2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.